a. TATA CARA MENJADI SEORANG WASIT PERTANDINGAN
BOLA BASKET
1. Klasifikasi
Wasit
Wasit bola basket ditentukan oleh PERRBASI, dibantu oleh komisis wasit.
Hak dankewajiban komisi wasit adalah; menatar, mengangkat, menghentikan wasit
dari tingkat C sampai A, dan mengusulkan para wasit
1) Wasit anggota (C)
2) Wasit daerah (B2)
3) Wasit wilayah (B1)
4) Wasit Nasional (A)
5) Wasit Internasional
2. Perlengkapan
Wasit
Perlengkapan wasit dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut:
1) Peluit
2) Celana panjangberwarna abu-abu
3) Kemeja atau kaos abu-abu
4) Sepatu basket
3.
Tugas dan kewajiban Wasit
Pertandingan bola basket dipimpin oleh 2 orang wasit, kewajiban dan
kekuasaannya adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan bola loncat pada tiap babak
2) Memeriksa dan mengesahkan semua perlengkapan alat pertandingan
3) Menetapkan jam permainan yang resmi
4) Melarang pemain menggunakan acecoris yang membahayakan
5) Berhak menghentikan permainan bila keadaan menghendaki
6) Secara mutlak berhak memutuskan dalam permainan
7) Memeriksa dan mengesahkan angka dalam daftar angka tiap akhir babak
4. Alat-alat
perlengkapan dan lapangan dalam
Berdasarkan Peraturan
Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 – 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan
terdiri dari :
1. Bola Basket
Terbuat dari karet yang
menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola
tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang
dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan
rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung
tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.
1. Untuk pencatatan waktu
diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi
untuk time out.
2. Alat untuk mengukur waktu 30 detik
2. Alat untuk mengukur waktu 30 detik
3. Kertas score (Scoring
Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
4. Isyarat – scoring board,
tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah
dua buah untuk kesalahan regu.
3. Lapangan
1. Lapangan Permainan
Berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas.
Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m
serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat
beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara
jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.
2. Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu
keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul
berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan
lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya
dari titik tengah garis akhir lapangan.
3. Keranjang
Keranjang terdiri dari Ring
dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna
jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan
pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung
pada ring. Panjang jala 40 cm.
b. TATA CARA MENJADI SEORANG WASIT PERTANDINGAN
SEPAK BOLA
1.
Klasifikasi wasit
Wasit
dalam sepak bola adalah seseorang yang bertugas memimpin jalannya pertandingan
sepak bola. Seorang wasit memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengatur
jalannya pertandingan. Untuk menjadi wasit harus memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan PSSI.
2.
Syarat-syarat menjadi Wasit
Berikut ini syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang
wasit sepak bola.
·
Berbadan sehat yang dinyatakan oleh dokter,
dan harus memiliki penglihatan yang baik, tidak berkacamata, serta tidak buta
warna.
·
Berumur antara 24 hingga 40 tahun.
·
Lulusan SMA atau sederajat yang dibuktikan
dengan ijazahnya.
·
Memahami serta melaksanakan janji wasit.
3. Pakaian dan perlengkapan wasit
Dalam menjelaskan tugasnya,
wasit harus mengenakan atribut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berikut
ini pakaian dan perlengkapan yang harus dikenakan wasit.
·
Baju lengan pendek atau panjang, celana
pendek, kaos kaki, sepatu sepak bola. Di bagian dada kiri dipasang badge
menurut haknya dan menurut ketentuan.
·
Peluit yang diikat di pergelangan tangan,
untuk memulai dan menghentikan pertandingan, baik sementara yaitu ketika
terjadi pelanggaran, atau ketika memulai pertandingan, serta pada akhir
pertandingan babak pertama dan kedua.
·
Jam wasit, stopwatch untuk mengetahui lamanya
pertandingan berlangsung.
·
Notes (buku kecil) dan alat tulis untuk
mencatat pemain-pemain yang melakukan pelanggaran.
·
Uang logam untuk undian. Biasanya
masing-masing kapten tim memilih salah satu sisi mata uang. Yang memenangkan
undian berhak untuk memilih sisi lapangan sebagai daerah pertandingannya atau
sebagai pemegang bola pertama untuk memulai kick off.
·
Kartu merah dan kartu kuning, sebagai
konsekuensi pelanggaran yang dilakukan pemain terhadap pemain lawan. Kartu
kuning sebagai peringatan, sedangkan kartu merah untuk mengusir atau
mengeluarkan pemain dari lapangan.
·
Cadangan peluit, pensil, atau alat tulis lain
yang digunakan.
4.
Tugas Wasit
Seorang
wasit menjalankan tugasnya selama pertandingan sepak bola berlangsung, yaitu 2
x 45 menit waktu normal dan ditambah 2 x 15 menit, jika ada tambahan waktu
pertandingan. Seorang wasit harus tegas dalam mengambil keputusan, objektif,
dan tidak berat sebelah terhadap salah satu tim.
Berikut ini tugas yang harus
dilakukan wasit selama memimpin pertandingan.
·
Menegakkan dan menjalankan peraturan
persepakbolaan.
·
Menentukan apakah bola yang akan digunakan
untuk pertandingan memenuhi syarat, baik dilihat dari ukuran serta kondisi bola
tersebut.
·
Membuat catatan-catatan penting selama
pertandingan berlangsung.
·
Memberikan teguran, peringatan, dan atau
mengeluarkan pemain.
·
Teguran diberikan jika pemain melakukan
pelanggaran ringan, sedangkan peringatan diberikan jika pemain melakukan
pelanggaran keras, mengeluarkan katakata yang tidak pantas, memprotes keputusan
wasit secara lisan dan kasar.
·
Peringatan ditunjukkan dengan dikeluarkannya
kartu kuning.
·
Wasit akan mengeluarkan pemain jika
pemain itu memperoleh kartu kuning kedua atau langsung memperoleh kartu merah
dikarenakan pemain tersebut melakukan pelanggaran yang sangat berat, misalnya
mengganjal pergerakan lawan dengan sangat kasar sehingga membahayakan dan
menimbulkan risiko cedera.
·
Tidak menjatuhkan hukuman pada kondisi wasit
yakin bahwa jika memberikan hukuman maka akan memberikan keuntungan pada tim
yang melanggar.
·
Memberikan tendangan bebas, baik langsung
atau tidak langsung, sesuai pelanggaran yang dilakukan tim lawan.
·
Memberikan tendangan pinalti ketika tim yang
sedang bertahan melakukan pelanggaran di kotak pinalti.
·
Menghentikan pertandingan untuk sementara
atau seterusnya.
5.
Tugas wasit cadangan
Selain wasit utama dan hakim
garis, ada satu wasit cadangan yang bertugas di luar lapangan pertandingan.
Berikut ini tugas-tugas wasit cadangan.
·
Menggantikan wasit dan hakim garis pada
keadaan-keadaan tertentu.
·
Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan
pergantian pemain.
·
Melarang official tim masuk ke dalam
lapangan.
·
Memberi isyarat pada wasit utama jika
pertandingan telah selesai.
·
Menerima isyarat dari wasit utama mengenai
nilai (skor) dan penghentian permainan.
·
Memberikan pendapat ketika diminta wasit
utama.
6. Isyarat
Wasit
a. Bunyi
Peluit
|
Isyarat peniupan peluit sebanyak
|
|
|
Dua kali pendek kemudian panjang
|
Satu kali panjang
|
|
Pemain harus siap memasuki lapangan pertandingan.
Berakhirnya babak pertama.
Berakhirnya babak kedua.
|
1. Dimulainya pertandingan.
2. Diberhentikannya pertandingan sementara, dikarenakan:
a. bola keluar lapangan,
b. terjadinya pelanggaran,
c. terjadinya gol,
d. terjadi pergantian pemain
e. ada pemain mengalami luka berat,
f. adanya hujan sangat deras, yang tidak memungkinkan
untuk bertanding.
|
b. Gerakan
tangan
(1)
Di awal pertandingan mengangkat salah satu tangan ke
arah
hakim garis dan para pemain. Tujuannya agar mereka siap karena pertandingan
akan dimulai.
(2)
Mengangkat satu tangan, baik tangan kanan ataupun tangan
kiri,
lurus ke atas. Artinya telah terjadi pelanggaran, sehingga memperoleh hadiah
berupa tendangan bebas tidak langsung.
(3)
Satu tangan menunjuk tempat tertentu, dan tangan satunya
menunjuk
arah tertentu. Berarti menunjukkan tempat terjadinya pelanggaran dan arah bola.
(4)
Salah satu tangan menunjuk titik tengah, yang artinya telah terjadi gol yang
sah.
(5) Mengangkat
kedua tangan sejajar di depan badan. Posisi
telapak
tangan menghadap ke bawah. Selanjutnya, menyilangkan kedua tangan di depan.
Artinya tidak terjadi pelanggaran.
(6)
Menggantungkan kedua tangan sejajar di samping badan.
Posisi
telapak tangan menghadap ke depan, kemudian membuat gerakan seperti mendorong.
Artinya meminta pemain untuk mundur ke belakang.
(7)
Memegang kartu dan mengangkatnya ke atas. Artinya
memberikan
sanksi atau hukuman berupa kartu (kartu kuning atau merah) kepada pemain yang
telah melakukan pelanggaran.
c.
TATA CARA
MENJADI SEORANG WASIT PERTANDINGAN VOLI
1.
Klasifikasi wasit
Pertandingan bola voli dipimpin oleh seorang
wasit utama (wasit I) yang dibantu wasit II. Untuk menjadi seorang wasit harus
memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan PBSI sebagai induk bola voli
Indonesia. Sebuah pertandingan bola voli dipimpin oleh petugas, yaitu seorang
wasit I, wasit II, dan linesmen. Khusus untuk linesmen, jika pertandingannya
berskala internasional maka diharuskan memasang empat linesmen. Namun, jika
pertandingan di bawah skala internasional, maka diperbolehkan hanya memasang
dua linesmen.
2.
Syarat-syarat enjadi wasit bola voli
Berikut
ini syarat-syarat menjadi wasit bola voli.
1)
Sehat jasmani dan rohani.
2)
Berbakat menjadi wasit.
3)
Memiliki ketertarikan terhadap permainan bola voli.
4)
Minimal lulusan SMA atau sederajat.
5)
Berumur antara 20 - 40 tahun.
6)
Berdedikasi tinggi.
7) Menjadi anggota salah satu perkumpulan bola
voli.
3.
Pakaian dan perlengkapan
wasit
Wasit
bola voli harus mengenakan atribut sesuai ketentuan selama memimpin
pertandingan. Berikut ini kelengkapan yang harus dipakai wasit.
1)
Memakai celana dan baju kaos berkerah.
2)
Memakai sepatu karet putih.
3)
Memakai badge wasit sesuai klasifikasinya.
4. Tugas, kewajiban, dan
wewenang wasit
·
Tugas
Wasit
-
Memimpin
jalannya pertandingan agar lancar. Oleh karena itu, seorang wasit harus tegas
dalam mengambil keputusan, tidak memihak salah satu tim (netral), dan bersikap
objektif.
-
Meningkatkan
keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan tentang seluk beluk perwasitan bola
voli. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari informasi terkini serta belajar
dari wasit yang lebih profesional dan kaya pengalaman mewasiti.
-
Menyebarluaskan
peraturan permainan di masyarakat.
-
Meningkatkan
mutu perwasitan, khususnya di masyarakat dan di Indonesia pada umumnya.
·
Kewajiban
dan Wewenang Wasit
-
Berkewajiban
memimpin pertandingan bola voli baik di tingkat cabang, daerah, nasional,
maupun internasional.
-
Tidak
berhak memimpin pertandingan di atas klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.
·
Prosedur
Mewasiti
Dimulai dan diakhirinya pertandingan serta dihentikannya
sejenak pertandingan karena adanya pelanggaran, ditandai dengan ditiupnya
peluit. Peniupan peluit selama pertandingan berlangsung hanya boleh dilakukan
oleh wasit I dan wasit II. Berikut ini beberapa prosedur yang harus diikuti
wasit selama memimpin pertandingan bola voli.
Wasit I memberikan tanda untuk service yang memulai suatu
pertandingan.
Wasit I dan wasit II memberikan tanda pada akhir suatu permainan
(bola mati, setelah mereka merasa yakin bahwa terjadi suatu kesalahan serta
mereka telah memahami sifat pelanggarannya).
Peniupan peluit pada waktu bola mati bertujuan untuk
menunjukkan bahwa mereka menyetujui atau menolak suatu permohonan regu.
Wasit I dapat meniup peluit untuk memberikan peringatan atau
menjatuhkan hukuman salah sikap seorang anggota pemain atau regu itu sendiri.
Pada waktu wasit meniup peluit untuk memberikan tanda
penghentian permainan, mereka harus sudah bisa menunjukkan sifat kesalahan dan
isyarat tangan yang resmi, pemain yang bersalah, serta regu giliran yang
melakukan service, sekaligus memberikan tanda apakah ada regu yang mendapatkan
angka dari kesalahan itu.
Wasit dan hakim garis harus dapat menunjukkan sifat kesalahan
dengan isyarat tangan yang resmi atau suatu pengajuan penghentian seperti
berikut ini.
Isyarat hanya dilakukan untuk seketika, yaitu dilakukan dengan
satu tangan untuk menunjukkan regu yang bersalah atau yang menunjukkan
permohonan.
·
Tugas Wasit II
Wasit II dalam bola voli secara umum merupakan pembantu wasit
I. Namun, pada kondisi tertentu wasit II dapat menggantikan, mewakili, dan
melaksanakan tugas wasit I. Sementara itu, secara khusus wasit II memiliki
tugas-tugas berikut ini.
- Mengawasi
posisi pemain, baik selama pertandingan berlangsung atau ketika perpindahan
tempat pada set penentuan.
- Mengawasi
gerak-gerik para pemain cadangan. Selanjutnya, melaporkannya pada wasit I jika
menemukan kesalahan sikap.
- Mencegah
pemain cadangan melakukan pemanasan di luar lapangan pertandingan ketika
permainan berlangsung.
- Mengawasi
jumlah time out dan pergantian pemain yang sudah dilakukan tiap tim, kemudian
melaporkannya pada wasit I dan pelatih tim.
- Menyetujui
permintaan time out yang sah dan mengawasi jangka waktu perlaksanaannya.
- Menolak
pengajuan time out yang tidak sah.
- Dapat
menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, meskipun bukan daerah yang
menjadi tanggung jawabnya, namun tidak boleh menekan wasit I.
- Menentukan
perlu atau tidaknya pengeringan permukaan lantai permainan yang dianggap basah
atau licin.
a. Sarana permainan soft ball
Berikut yang merupakan sarana dalam permainan soft ball yakni
1.
Bola soft ball
bola. Sofbol menggunakan bola berwarna putih atau kuning
dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip
putih. Contoh pada gambar 2.1
2.1 Bola
soft ball berwarna putih dengan grip putih
2.
Sarung tangan
Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan
untuk menangkap bola, sementara first baseman dan catcher mengenakan mitt
(glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak) , berikut contoh mitt dan gloves
pada 2.2
2.2 gloves dan mitt
3.
Tongkat bat
Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang boleh
digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Contoh
tongkat bat pada 2.3
2. 3 tongkat bat
4.
Batter helmet
Batter helmet dipakai untuk melindungi kepala seorang batter
dari terjangan bola dan cidera. Contoh 2 . 4

2.4 batter helmet
5.
Protective gear (pakaian pelindung)
pakaian pelindung (protective gear) digunakan seseorang
untuk penangkap bola (catcher) . contoh 2.5
2.5 Protectvie gear
6.
Uniform (seragam)
Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam
atau berwarna dasar sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat
dalam peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib
bagi setiap tim dalam melaksanakan pertandingan resmi.contoh 2.6
2.6 Bentuk seragam dalam permainan soft
ball
b.
Prasarana soft ball
Prasarana
soft ball yakni lapangan (lihat 3.1), Lapangan sofbol berbentuk bujur
sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan daerah foul (foul
territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian, Infield,
dan outfield.
3.1 Bentuk lapangan soft ball
Di dalam daerah infield terdapat 4 marka yang disebut base. Base diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari base awal yang disebut home plate, diteruskan dengan base pertama, base kedua dan base ketiga. Base berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat base membentuk bujur sangkar yang disebut diamond.(lihat 3.2)
3.1 Bentuk lapangan soft ballDi dalam daerah infield terdapat 4 marka yang disebut base. Base diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari base awal yang disebut home plate, diteruskan dengan base pertama, base kedua dan base ketiga. Base berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat base membentuk bujur sangkar yang disebut diamond.(lihat 3.2)
3.2 Bentuk fotmasi dalam sebuah
lapanganDi belakang home plate terdapat batasan yang disebut backstop sejauh 7,62 dan 9,14 meter di belakang home plate.
Jarak lintasan antar base yang ditentukanLintasan Fast Pitch Lintasan Slow Pitch
60 kaki (18,29 m) 60 kaki atau 65 kaki (19,81 m)
“Jarak melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan”Dewasa Di bawah 18 tahun Di bawah 15 tahun
Puteri Putera Puteri Putera Puteri Putera
43 kaki (13,11 m) 46 kaki (14,02 m) 40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki 46 kaki (14,02 m) 40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki 46 kaki (14,02 m)
Jarak melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan”Dewasa Di bawah 18 tahun Di bawah 15 tahun
Puteri Putera Puteri (univ) Puteri Putera Puteri Putera
50 kaki (14,02 m) 50 kaki (15,24 m) 50 kaki (15,24 m) 50 kaki (14,02 m) 46 kaki (14,02 m) 50 kaki (14,02 m) 46 kaki (14,02 m)

